Senin, 14 November 2011

Perilaku Tidak Sehat Pada Vagina Serta Resikonya


Diunduh dari Notes Facebook Kotex “Dunia Cewe” asuhan dr.Ryan 
– EDISI FEBRUARI 2011 – MINGGU 2 


Memperhatikan kesehatan daerah kewanitaan merupakan syarat mutlak bagi setiap perempuan terutama sejak awal mereka mendapatkan menstruasi pertama kali (pubertas) agar fungsi organ reproduksi bisa tetap optimal seperti siklus menstruasi yang teratur, keluarnya keputihan normal sebagai tanda vagina yang sehat, hubungan seksual serta untuk memperoleh keturunan.


Saat ini cukup banyak perilaku tidak sehat pada daerah kewanitaan sehingga muncul beberapa keluhan pada organ intim (vagina). Perilaku tidak sehat pada vagina umumnya berupa:



  1. Kurang memperhatikan kebersihan vagina saat habis buang air kecil, air besar, menstruasi dan keputihan serta sehabis hubungan seksual (wanita menikah), perilaku ini membuat vagina mudah terinfeksi bakteri atau virus bahkan jamur.
  2. Penggunaan underwear atau pembalut atau pantyliner yang tidak segera diganti saat vagina sudah terasa lembab (kebiasaan ini umumnya terjadi pada siswi atau karyawati yang lupa, malas atau sungkan untuk menganti pembalut/underwear/pantyliner disekolah/kantor), perilaku ini tentunya akan beresiko lembab sehingga mudah terinfeksi jamur.
  3. Keliru dalam merawat rambut kemaluan. Disarankan untuk menggunakan gunting saat akan mencukur rambut kemaluan dengan tujuan meminimalkan terjadinya bekas luka akibat gesekan antara pisau cukur dengan kulit di sekitar vagina. Bila terjadi luka, tentunya akan memudahkan masuknya kuman ke dalam luka dan akan muncul infeksi (terutama saat menstruasi dan berkeringat).
  4. Penggunaan handuk bergantian-gantian dengan saudara perempuan. Penularan penyakit kulit tentunya dapat menular melalui handuk yang sudah digunakan oleh penderita penyakit kulit.
  5. Perilaku masturbasi yang tidak sehat. Masturbasi merupakan salah satu perilaku seksual dengan cara merangsang organ intim yang disertai dengan fantasi untuk mendapatkan kepuasan seksual. Yang dikhawatirkan dari perilaku masturbasi adalah masuknya kuman ke dalam vagina melalui media yang digunakan untuk merangsang vagina saat masturbasi (biasanya dengan jari atau benda-benda tertentu).
  6. Membersihkan vagina dengan sabun mandi. Tidak disarankan menggunakan sabun mandi untuk membersihkan daerah intim karena pH sabun mandi rata-rata bersifat basa (pH > 7) dan pH basa akan membunuh bakteri baik yang ada didalam vagina. Disarankan cukup menggunakan air bersih jika tidak keluhan yang berarti pada vagina.
  7. Hubungan seks tidak sehat dan atau hubungan seks bebas. Penularan segala bentuk peyakit kelamin bahkan kanker serviks bisa melalui hubungan intim dengan pasangan seksual yang tidak diketahui status kesehatannya. Saat ini penularan penyakit kelamin dan kanker serviks tidak hanya melalui orang lain namun bisa juga melalui suami yang pernah melakukan hubungan seks dengan penderita penyakit kelamin atau kanker serviks sebelumnya.

Keluhan atau adanya gangguan kesehatan di daerah kewanitaan dapat menimbulkan penyakit seperti :



  1. Infeksi vagina berupa rasa gatal, perih, rasa seperti panas/terbakar serta bintik-bintik kemerahan seperti jerawat pada kulit di vagina yang berkepanjangan.
  2. Keputihan tidak normal yakni keluarnya cairan berwarna kekuningan/kecoklatan bahkan kehijauan yang disebabkan oleh infeksi bakteri/jamur/virus bahkan parasit. Dampak buruk dari keputihan seperti ini adalah memicu gangguan kesuburan (sulit punya anak), kanker rahim bahkan kanker serviks.
  3. Perdarahan dari lubang vagina – robeknya selaput dara, biasanya disebabkan oleh perilaku masturbasi tidak sehat dan hubungan seks.
  4. Penularan penyakit kelamin, HIV – AIDS. Dampaknya adalah gangguan kesuburan, kanker bahkan kematian.
  5. Kehamilan yang tidak diinginkan yang pada akhirnya memicu perilaku aborsi illegal (non medis) dengan dampak kematian akibat perdarahan hebat saat aborsi berlangsung, rahim sobek, kanker rahim dan gangguan kesuburan (kemandulan dikemudian hari)

Beberapa kiat untuk menjaga agar miss V atau vagina tetap sehat sehingga fungsi organ reproduksi tetap optimal ;



  1. Menjaga miss V tetap bersih dan kering. Upayakan untuk senantiasa menjaga kebersihan daerah kewanitaan terutama saat sehabis BAK-BAB-menstruasi-keputihan karena kondisi seperti ini akan selalu dialami sepanjang hidup sehingga resiko infeksi vagina bisa terjadi kapanpun. Perhatikan kebersihan air serta gayung yang akan digunakan, keringkan vagina (handuk bersih atau tissue) setelah membilasnya, ganti underwear/pembalut/pantyliner jika dirasakan sudah tidak nyaman atau lembab (terutama pembalut/pantyliner, gantilah dengan rentang waktu 2-4 jam sekali tergantung dari jumlah darah mens atau lendir keputihan yang keluar).
  2. Perhatikan perilaku masturbasi.
  3. Jangan sepelekan cairan yang keluar dari vagina. Keputihan yang berwarna putih atau bening – tidak lebih dari 1 minggu merupakan tanda bahwa vagina dalam kondisi sehat. Cukup dengan membersihan daerah intim serta ganti underwear / pantyliner segera. Jika keputihan sudah berubah menjadi kekuningan/kecoklatan bahkan kehijaun, jangan diobati sendiri, segera periksa ke dokter karena dapat memicu munculnya kanker.
  4. Berani berkata TIDAK PADA FREE SEKS. Remaja dibawah usia 18 tahun yang pernah melakukan hubungan seks bebas dan tidak sehat akan meningkatkan resiko kanker serviks menjadi 2x lipat dan resiko penularan penyakit kelamin-HIV-AIDS tentunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar