LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA II
PERCOBAAN II
ENZIM
OLEH :
CHOI RUDDIN
007 014 0149
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
CENDERAWASIH
JAYAPURA
2010
LAPORAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN II
ENZIM
A. TINJAUAN TEORI
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa
habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia .Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul
lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada
suatu kondisi/zat, yang disebut promoter . Semua proses biologis sel memerlukan
enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arahlintasan
metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.
Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk
menghasilkan senyawa turunan melalui suatu reaksi kimia organik yang
membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia
terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan
waktu lebih lama.
Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap
jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi
kimia . Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai
contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa .
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat , suhu ,keasaman , kofaktor dan inhibitor .
Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein ,
yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar
suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal
ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga
dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas
enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim.
Konsentrasi enzim juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin
besar konsentrasi enzim semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata
lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. Sisi aktif
suatu enzim dapat digunakan berulang kali oleh banyak substrat. Substrat yang
berikatan dengan sisi aktif enzim akan membentuk produk. Pelepasan produk
menyebabkan sisi aktif enzim bebas untuk berikatan dengan substrat lainnya.
Oleh karenanya dibutuhkan sejumlah kecil enzim untuk mengkatalis sejumlah besar
substrat.
Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan
meningkat dengan adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun, pada saat sisi
aktif semua enzim bekerja,penambahan substrat tidak dapat meningkatkan
kecepatan reaksi enzim lebih lanjut. Kondisi ini disebut konsentrasi substrat pada
titik jenuh atau disebut dengan kecepatan reaksi telah mencapai maksimum (V
max). banyaknya molekul substrat yang dapat diubah menjadi produk oleh suatu
molekul enzim selama satu menit lihat table dibawah ini.
Jumlah pergantian substrat pada enzim.
B. PROSEDUR KERJA
1. Alat
·
Tabung Reaksi dan Rak
·
Pipet Tetes
·
Hot Plate
·
Pipet Ukur
·
Gelas Ukur
·
Penjepit Tabung
2. Bahan
·
Larutan Amilum
·
Enzim Amilase (ludah)
·
Larutan Iodium
·
Pereaksi Benedict
3. Gambar Alat
Utama
Tabung Reaksi dan Rak
Pipet Tetes
C. HASIL
PENGAMATAN
- Pengaruh Konsentrasi
Enzim terhadap Perombakan suatu Substrat
Tabung
|
Konsentrasi Substrat
|
Konsentrasi Enzim
|
Perubahan Warna
|
|
Uji Iodium
|
Uji Benedict
|
|||
I
|
Amilum
2 mL
|
Amilase
0,5 mL
|
Warna yang semula
putih keruh menjad kuning kecoklatan, ada endapan coklat.
|
Warna coklat muda
|
II
|
Amilum
2 mL
|
Amilase
1,0 mL
|
Warna kuning muda,
endapan coklat
|
Warna coklat kuning
|
III
|
Amilum
2 mL
|
Amilase
1,5 mL
|
Warna kuning lebih
tua dan endapan coklat
|
Warna coklat tua,
kental.
|
- Pengaruh Konsentrasi
Substrat terhadap Aktivitas Enzim
Tabung
|
Konsentrasi Substrat
|
Konsentrasi Enzim
|
Perubahan Warna
|
|
Uji Iodium
|
Uji Benedict
|
|||
I
|
Amilum
1 mL
|
Amilase
1,0 mL
|
Warna awal putih
keruh menjadi coklat muda
|
Larutan menjadi
warna hijau kekuningan
|
II
|
Amilum
2 mL
|
Amilase
1,0 mL
|
Endapan putih yang
terbentuk menjadi bintik2 hitam
|
Larutan berwarna
coklat kehijauan
|
III
|
Amilum
4 mL
|
Amilase
1,0 mL
|
Warna menjadi coklat
tua dan sedikit endapan
|
Larutan berwarna
coklat muda
|
IV
|
Amilum
6 mL
|
Amilase
1,0 mL
|
Warna menjadi coklat
tua dan lebih banyak endapan
|
Larutan berwarna
merah bata
|
D. PEMBAHASAN
Reaksi enzimatis merupakan suatu reaksi dengan menggunakan
penambahan katalis enzim. Enzim berfungsi untuk mempercepat suatu reaksi kimia
organik. Salah satu faktor yang mempengaruhi kerja dari enzim adalah
konsentrasi, yaitu baik dari konsentrasi enzim itu sendiri maupun dari
konsentrasi substrat.
Berdasarkan data hasil percobaan pada pengaruh konsentrasi enzim
terhadap perombakan suatu substrat. Diketahui bahwa semakin besar konsentrasi
enzim yang ditambahkan menunjukkan warna yang berbeda pada setiap tabung. Pada
uji warna dengan menggunakan metode uji iodium yaitu Identifikasi warna dari
tabung pertama sampai ketiga yaitu kuning kecoklatan, coklat muda, dan coklat
tua. Sedangkan pada uji benedict menunjukkan bahwa terbentuk endapan dengan
warna endapan yang berbeda dari tabung satu sampai tabung tiga, yaitu endapan
coklat muda, coklat kuning, dan coklat tua. Jadi, dapat dijelaskan bahwa; Pada
konsentrasi substrat tertentu, bertambahnya konsentrasi enzim secara bertingkat
menaikkan kecepatan reaksi enzimatis. Dengan kata lain, semakin besar volume
atau konsentrasi enzim, semakin tinggi pula aktivitas enzim dalam memecah
substrat yang dikatalisis.
Pada percobaan uji pengaruh konsentrasi substrat terhadap
aktivitas enzim, dengan uji iodium kurang memberikan warna yang jelas pada
masing-masing tabung. Karena pereaksianya dengan menggunakan plat tetes.
Sedangka pada uji benedict perbedaan adanya endapan dan warna yang diberikan
cukup memberikan gambaran yang jelas yaitu dari tabung pertama sampai yang
keempat endapan yang terbentuk berturut-turut yaitu endapan berwarna hijau,
coklat kehijauan, coklat muda, dan merah bata. Dari hasil percobaan tersebut penambahan
substrat dengan konsentrasi berbeda pada konsentrasi enzim yang sama masih
menunjukkan aktivitas enzim yang normal. Sedangkan Pada literatur Bila jumlah
enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan adanya
peningkatan konsentrasi substrat. Namun, pada saat sisi aktif semua enzim
bekerja,penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim
lebih lanjut. Kondisi ini disebut konsentrasi substrat pada titik jenuh atau
disebut dengan kecepatan reaksi telah mencapai maksimum (V max).
E. SIMPULAN
Bertambahnya konsentrasi enzim secara bertingkat menaikkan
kecepatan reaksi enzimatis. Dengan kata lain, semakin besar volume atau
konsentrasi enzim, semakin tinggi pula aktivitas enzim dalam memecah substrat
yang dikatalisis.
Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan
meningkat dengan adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun, pada saat sisi
aktif semua enzim bekerja, penambahan substrat tidak dapat meningkatkan
kecepatan reaksi enzim lebih lanjut. Kondisi ini disebut konsentrasi substrat
pada titik jenuh atau disebut dengan kecepatan reaksi telah mencapai maksimum
(V max).
F. REKOMENDASI
Penelitian ini menambah pengetahuan praktikan bahwa saliva
merupakan suatu enzim. Dan enzim dapat mengkatalisis karbohidrat menjadi
glukosa.
G. JAWABAN
PERTANYAAN
1. Aktifitas enzim optimal pada
konsentrasi (volume) enzim 1,5 mL. Karena bertambahnya konsentrasi enzim akan
menjadikan aktivitas enzim dalam memecah substrat yang dikatalisis akan
bertambah pula.
2. Aktifitas enzim optimal pada
konsentrasi (volume) substrat 6 mL. Karena semakin tinggi konsentrasi
substrat, maka aktifitas enzim semakin meningkat.
H. REFERENSI
Ngili, Yohanes. 2010.
Buku Penuntun Praktikum Biokimia. Jayapura : Universitas Cenderawasih.
Moko. PENGARUH KONSENTRASI
SUBSTRAT TERHADAP AKTIVITA ENZIM/ PENETAPAN NILAI KM dan Vmaks C2 AB/Apt.htm.
(09-10-10)
Panduan Praktikum Biokimia II, Program Studi Pendidikan Kimia :
UNCEN
Sumber : http://choiruddinasik.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar